TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Posted on 01.45 by yosfandi

Tanggung Jawab Soasial Perusahaan

Tanggung jawab sosial perusahaan sangat erat kaitannya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apakah memang perusahaan punya tanggung jawab moral dan sosial ?
Kalau ada, manakah lingkup tanggung jawab itu ?
Apakah, terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan itu, perusahaan perlu terlibat dalam kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat atau tidak ?
Bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan itu dapat dioperasionalkan dalam suatu perusahaan ?

1. Syarat bagi Tanggung Jawab Moral
Tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional
Bebas dari tekanan, ancaman, paksaan atau apapun namanya
Orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu

2. Status Perusahaan
Terdapat dua pandangan (Richard T. De George, Business Ethics, hlm.153), yaitu:
Legal-creator, perusahaan sepenuhnya ciptaan hukum, karena itu ada hanya berdasarkan hukum.
Legal-recognition, suatu usaha bebas dan produktif.

Tanggung jawab sosial perusahaan hanya dinilai dan diukur berdasarkan sejauh mana perusahaan itu berhasil mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya (Milton Friedman,The Social Responsibilities of Business to Increase Its Profits, New York Times Magazine,13-09-1970)

Ini hanyalah bentuk tanggung jawab legal…

Anggapan bahwa perusahaan tidak punya tanggung jawab moral sama saja dengan mengatakan bahwa kegiatan perusahaan bukanlah kegiatan yang dijalankan oleh manusia
Tanggung jawab moral perusahaan dijalankan oleh staf manajemen
Tanggung jawab legal tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab moral

Sesungguhnya, pada tingkat operasional bukan hanya staf manajemen yang memikul tanggung jawab sosial dan moral perusahaan ini, melainkan seluruh karyawan….

3. Lingkup Tanggung jawab Sosial
Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas
Keuntungan ekonomis

4. Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
Tujuan utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya
Tujuan yang terbagi-bagi dan Harapan yang membingungkan
Biaya Keterlibatan Sosial
Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial

5. Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Terbatasnya Sumber Daya Alam
Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang Berguna
Keuntungan Jangka Panjang

6. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti strategi

Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu

Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi perusahaan perlu dievaluasi secara periodik, salah satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai dan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Audit Sosial

ETIKA UTILITARIANISME DALAM BISNIS

Posted on 01.29 by yosfandi

Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis terdiri dari ;

1. Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
2. Nilai Positif Etika Utilitarianisme
3. Utilitarianisme Sebagai Proses dan Standar Penilaian
4. Analisa Keuntungan dan Kerugian
5. Kelemahan Etika Utilitarianisme

Etika Utilitarianisme
Dikembangkan pertama kali oleh Jeremi Bentham (1748 -1832).
Adalah tentang bagaimana menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal secara moral.

1. Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme terdiri dari ;
Pertama, MANFAAT
Kedua, MANFAAT TERBESAR
Ketiga, MANFAAT TERBESAR BAGI SEBANYAK MUNGKIN ORANG

Bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak mungkin orang.

2. Nilai Positif Etika Utilitarianisme terdiri dari ;
Pertama, Rasionalitas.
Kedua, Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral.
Ketiga, Universalitas.

3. Utilitarianisme sebagai proses dan sebagai Standar Penilaian
Pertama, etika utilitarianisme digunakan sbg proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak.
Kedua, etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.

4. Analisis Keuntungan dan Kerugian
Dalam Etika Utilitarianisme, manfaat dan kerugian selalu dikaitkan dengan semua orang yang terkait, sehingg analisis keuntungan dan kerugian tidak lagi semata-mata tertuju langsung pada keuntungan bagi perusahaan.

Analisis keuntungan dan kerugian dalam kerangka Etika bisnis:
- Pertama, keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian perusahaan.
- Kedua, analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang.
- Ketiga, analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang

Langkah konkret yang perlu diambil dalam membuat kebijaksanaan bisnis , berkaitan dengan Analisis keuntungan dan kerugian :
a. Mengumpulkan dan mempertimbangkan alternatif kebijaksanaan dan kegiatan bisnis sebanyak-banyaknya.
b. Seluruh alternatif pilihan dalam analisis keuntungan dan kerugian, dinilai berdasarkan keuntungan yg menyangkut aspek-aspek moral.
c. Analisis Neraca keuntungan dan kerugian perlu dipertimbangkan dalam kerangka jangka panjang.

5. Kelemahan Etika Utilitarisme
Pertama, manfaat merupakan konsep yg begitu luas shg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit
Kedua, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
Ketiga, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
Keempat, variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
Kelima, seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam menentukan proiritas di antara ketiganya
Keenam, etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.

Bisnis dan Etika

Posted on 01.07 by yosfandi

Bisnis dan Etika

Mitos Bisnis Amoral
Mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungan sama sekali
Etika justru bertentangan dengan bisnis dan akan membuat pelaku bisnis kalah dalam persaingan bisnis yang ketat
Orang bisnis tidak perlu memperhatikan imbauan-imbauan, norma-norma dan nilai moral

Argumen:
a. Bisnis adalah suatu persaingan, sehingga pelaku bisnis harus berusaha dengan segala cara dan upaya untuk bisa menang.
b. Aturan yang dipakai dalam permainan penuh persaingan, berbeda dari aturan yang dikenal dalam kehidupan sosial sehingga tidak bisa dinilai dengan aturan moral dan sosial
c. Orang bisnis yang mau mematuhi aturan moral atau etika akan berada pada posisi yang tidak menguntungkan

Mitos bisnis amoral tidak sepenuhnya benar
=> Beberapa perusahaan ternyata bisa berhasil karena memegang teguh kode etis dan komitmen moral tertentu.

=> Bisnis adalah bagian aktivitas yang penting dari masyarakat, sehingga norma atau nilai yang dianggap baik dan berlaku di masyarakat ikut dibawa serta dalam kegiatan bisnis

=> Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas
Suatu praktek atau kegiatan bisnis mungkin saja diterima secara legal karena ada dasar hukum, tetapi tidak diterima secara moral (monopoli?)

Etika harus dibedakan dari ilmu empiris
Etika tidak mendasarkan norma atau prinsipnya pada kenyataan faktual yang terus berulang.
Menurut Hume :dari kenyataan yang ada (is) tidak bisa ditarik sebuah perintah normatif (ought)
contoh : sogok, suap,kolusi, monopoli,nepotisme
Berbagai aksi protes yang mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis menunjukkan bahwa bisnis harus dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan norma-norma moral

Keutamaan Etika bisnis
1. Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang profesional di bidangnya
Perusahaan yang unggul bukan hanya memiliki kinerja dalam bisnis,manajerial dan finansial yang baik akan tetapi juga kinerja etis dan etos bisnis yang baik
2. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat,maka konsumen benar-benar raja
Kepercayaan konsumen dijaga dengan memperlihatkan citra bisnis yang baik dan etis
3. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin kepentingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis
4. Perusahaan modern sangat menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang harus dieksploitasi demi mendapat keuntungan

Kenneth Blanchard dan Norman Vincent Peale: “perlakuan yang baik terhadap karyawan telah menaikkan keuntungan perusahaan sebesar 20% atau telah menurunkan harga produk perusahaan tersebut sebesar 20%

Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
1. Etika bisnis bertujuan untuk menghimbau pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya secara baik dan etis
2. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis

Prinsip-prinsip Etika Bisnis
1. Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Orang yang otonom adalah orang yang bebas mengambil keputusan dan tindakan serta bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya tersebut

2. Prinsip Kejujuran
- Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
- Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
- Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan

3. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan

4. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win solution

5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan

Etos Bisnis
Etos bisnis adalah suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain.

Inti etos ini adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang juga membedakannya dari perusahaan yang lain.

Etos bisnis dibangun atas dasar visi atau filsafat bisnis pendiri perusahaan sebagai penghayatan tentang bisnis yang baik

Relativitas Moral dalam Bisnis
Dalam bisnis global yang tidak mengenal batas negara, etika masyarakat mana yang harus diikuti?
Tiga pandangan umum yang dianut :
1. Norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain.
‘’Kalau di Roma, bertindaklah sebagaimana dilakukan orang roma’’( kubu komunitarian )
Artinya perusahaan harus mengikuti norma dan aturan moral yang berlaku di negara itu
2. Norma sendirilah yang paling benar dan tepat
“Bertindaklah di mana saja sesuai dengan prinsip yang dianut dan berlaku di negaramu sendiri”
Pandangan ini mewakili kubu moralisme universal, bahwa pada dasarnya norma dan nilai moral berlaku universal (prinsip yang dianut sendiri juga berlaku di negara lain)

3. Tidak ada norma moral yang perlu diikuti sama sekali (De George menyebutnya sebagai dengan”immoralis naif”)
Pandangan ini sama sekali tidak benar

- Pendekatan stakeholder ialah cara mengamati dan menjelaskan secara analitis bagaimana berbagai unsur akan dipengaruhi dan juga mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis
- Memetakan hubungan-hubungan yang terjalin
- Pendekatan Stakeholder dalam kegiatan bisnis pada umumnya untuk memperlihatkan siapa saja yang mempunyai kepentingan, terkait, dan terlibat dalam bisnis itu

”Bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak terkait yang berkepentingan (stakeholders) dengan suatu kegiatan bisnis harus bisa dijamin, diperhatikan dan dihargai” (disebut tujuan imperatif)

Bermuara pada prinsip minimal : menuntut agar bisnis apapun perlu dijalankan secara baik dan etis demi menjamin kepentingan stakeholder

Kelompok stakeholders:
1. Kelompok primer. Pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan kelompok ini.
2. Kelompok sekunder. Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat.

Bisnis : Sebuah Profesi Etis?

Posted on 00.17 by yosfandi

Bisnis : Sebuah Profesi Etis?

Bisnis, bisa menjadi sebuah profesi etis, bila ;
a. Ditunjang oleh sistem politik ekonomi yang kondusif
- aturan yang jelas dan fair
- kepastian keberlakuan aturan tersebut
- aturan hukum yang mengatur kegiatan bisnis
- sistem pemerintahan yang adil dan efektif

b. Prinsip-prinsip etis untuk berbisnis yang baik

1. Etika Terapan
Secara umum Etika dibagi menjadi :
1. Etika Umum
2. Etika Khusus

=> Etika Umum berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika, lembaga-lembaga normatif dan semacamnya.

=> Etika Khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.

Etika sebagai Refleksi adalah pemikiran moral.
Dalam etika sebagai refleksi kita berfikir tentang apa yang dilakukan dari khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang. Etika dalam arti ini dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah
Etika Khusus dibagi menjadi 3 :

1. Etika Individual
2. Etika Sosial
3. Etika Lingkungan hidup

=> Etika Individual lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

=> Etika Sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai makhluk sosial dalam interaksinya dengan sesamanya. Etika individual dan etika sosial berkaitan erat satu sama lain.

=> Etika Lingkungan Hidup berbicara mengenai hubungan antara manusia baik sebagai kelompok dengan lingkungan alam yang lebih luas dalam totalitasnya, dan juga hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya yang berdampak langsung atau tidak langsung pada lingkungan hidup secara keseluruhan.

2. Etika Profesi
a. Pengertian Profesi
Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam.

Orang Profesional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya itu. Atau
Orang yang profesional adalah orang yg melakukan suatu pekerjaan karena ahli di bidang tersebut dan meluangkan seluruh waktu, tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjan tersebut.

b. Ciri-ciri Profesi
- Adanya keahlian dan ketrampilan khusus
- Adanya komitmen moral yang tinggi
- Biasanya orang yang profesional adalah orang yang hidup dari profesinya
- Pengabdian kepada masyarakat
- Pada profesi luhur biasanya ada izin khusus untuk menjalankan profesi tersebut.
- Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi

Adanya komitmen moral yg tinggi
Komitmen moral ini biasanya dituangkan, khususnya untuk profesi yang luhur dalam bentuk aturan khusus yg menjadi pegangan bg setiap orang yg mengemban profesi yang bersangkutan.
Aturan main dlm menjalankan atau mengemban profesi tersebut biasanya disebut Kode Etik.
Ada 2 sasaran pokok dari kode etik, yaitu :
a. kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian entah secara sengaja atau tidak sengaja dari kaum profesional
b. kode etik bertujuan melindungi keluhuran profesi tsb dari perilaku-perilaku bobrok orang-orang yang mengaku diri profesional

Biasanya orang yg profesional adalah orang yg hidup dari profesinya
ini berarti ia hidup sepenuhnya dari profesi ini
Ini berarti profesinya telah membentuk identitas orang tersebut. Ia tidak bisa lagi dipisahkan dari profesi itu, berarti ia menjadi dirinya berkat dan melalui profesinya

Pengabdian kepada masyarakat
Adanya komitmen moral yang tertuang dalam kode etik profesi ataupun sumpah jabatan menyiratkan bahwa orang-orang yang mengemban profesi tertentu, khususnya profesi luhur, lebih mendahulukan dan mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadinya.

Profesi luhur biasanya ada izin khusus untuk menjalankan profesi tersebut
Keberadaan izin khusus, karena menyangkut kepentingan orang banyak, dan terkait dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup, kesehatan dan sebagainya.

Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi
Contoh : IDI, IAI
Tujuan organisasi profesi ini terutama adalah untuk menjaga dan melindungi keluhuran profesi tersebut.
Tugas Pokoknya adalah menjaga agar standar keahlian dan ketrampilan tidak dilanggar, kode etik tidak dilanggar, dan berarti menjaga agar kepentingan masyarakat tidak dirugikan oleh pelaksanaan profesi tersebut. oleh anggota manapun

c. Prinsip-prinsip Etika Profesi
* Prinsip Tanggung Jawab
* Prinsip Keadilan
* Prinsip Otonomi
* Prinsip Integritas Moral

Prinsip tanggung jawab:
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya
Bertanggung jawab atas dampak profesinya ini terhadap kehidupan orang lain, khususnya kepentingan orang-orang yang dilayani.
Bentuk : mengganti kerugian, pengakuan jujur dan tulus secara moral sebagai telah melakukan kesalahan, mundur dari jabatan dan sebagainya.

Prinsip Keadilan
Prinsip ini terutama menuntut orang yang profesional agar dalam menjalankan profesinya ia tidak merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayani dalam rangka profesinya.

Prinsip Otonomi
Prinsip yg dituntut oleh kalangan profesional thd dunia luar agar mereka diberi kebebasan sepenuhnya dlm menjalankan profesinya. Karena hanya kaum profesional ahli dan terampil dlm bidang profesinya, tidak boleh ada pihak luar yg ikut campur tangan dalam pelaksanaan profesi tersebut.
Batas-batas prinsip otonomi :
Tanggung jawab dan komitmen profesional (keahlian dan moral) atas kemajuan profesi tersebut serta (dampaknya pada) kepentingan masyarakat. Kendati pemerintah di tempat pertama menghargai otonomi kaum profesional, pemerintah tetap menjaga, dan pada waktunya malah ikut campur tangan, agar pelaksanaan profesi tidak sampai merugikan kepentingan umum

Prinsip Integritas Moral
prinsip ini merupakan tuntutan kaum profesional atas dirinya sendiri bahwa dalam menjalankan tugas profesinya ia tidak akan sampai merusak nama baiknya serta citra dan martabat profesinya.

3. Menuju Bisnis sebagai Profesi Luhur
Sesungguhnya bisnis bukanlah merupakan profesi, kalau bisnis dianggap sebagai pekerjaan kotor, kedati kata profesi, profesional dan profesionalisme sering begitu diobral dalam kaitan dengan kegiatan bisnis. Namun dipihak lain tidak dapat disangkal bahwa ada banyak orang bisnis dan juga perusahaan yang sangat menghayati pekerjaan dan kegiatan bisnisnya sebagai sebuah profesi. Mereka tdk hanya mempunyai keahlian dan ketrampilan yg tinggi tapi punya komitmen moral yg mendalam. Karena itu, bukan tdk mungkin bahwa bisnis pun dapat menjadi sebuah profesi dlm pengertian sebenar-benarnya bahkan menjadi sebuah profesi luhur.

a. Pandangan Praktis-Realistis
Pandangan ini bertumpu pada kenyataan yg diamati berlaku dlm dunia bisnis dewasa ini. Pandangan ini didasarkan pada apa yang umumnya dilakukan oleh orang-orang bisnis. Pandangan ini melihat bisnis sebagai suatu kegiatan di antara manusia yg menyangkut memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan.
Bisnis adalah suatu kegiatan Profit Making. Dasar pemikirannya adalah bahwa orang yg terjun ke dalam bisnis tidak punya keinginan dan tujuan lain selain ingin mencari keuntungan. Kegiatan bisnis adalah kegiatan ekonomis dan bukan kegiatan sosial. Karena itu, keuntungan itu sah untuk menunjang kegiatan bisnis. Tanpa keuntungan bisnis tidak bisa jalan

Asumsi Adam Smith :
Dlm masyarakat modern telah terjadi pembagian kerja di mana setiap orang tidak bisa lagi mengerjakan segala sesuatu sekaligus dan bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya sendiri
Semua orang tanpa terkecuali mempunyai kecenderungan dasar untuk membuat kondisi hidupnya menjadi lebih baik.

b. Pandangan Ideal
Disebut pandangan ideal, karena dlm kenyataannya masih merupakan suatu hal yang ideal mengenai dunia bisnis. Sebagai pandangan yang ideal pandangan ini baru dianut oleh segelintir orang yang dipengaruhi oleh idealisme berdasarkan nilai yang dianutnya.

Menurut Adam Smith, pertukaran dagang terjadi karena satu orang memproduksi lebih banyak barang sementara ia sendiri membutuhkan barang lain yang tidak bisa dibuatnya sendiri.
Menurut Matsushita (pendiri perusahan Matsushita Inc di Jepang), tujuan bisnis sebenarnya bukanlah mencari keuntungan melainkan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Sedangkan keuntungan tidak lain hanyalah simbol kepercayaan masyarakat atas kegiatan bisnis suatu perusahaan. Artinya, karena masyarakat merasa kebutuhan hidupnya dipenuhi secara baik mereka akan menyukai produk perusahaan tersebut yang memang dibutuhkannya tapi sekaligus juga puas dengan produk tersebut.

Dengan melihat kedua pandangan berbeda di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa citra jelek dunia bisnis sedikit banyaknya disebabkan oleh pandangan pertama yang melihat bisnis sekadar sebagai mencari keuntungan.

Atas dasar ini, persoalan yg dihadapi di sini adalah bagaimana mengusahakan agar keuntungan yang diperoleh ini memang wajar, halal, dan fair. Terlepas dari pandangan mana yang dianut, keuntungan tetap menjadi hal pokok bagi bisnis. Masalahnya adalah apakah mengejar keuntungan lalu berarti mengabaikan etika dan moralitas? Yang penting adalah bagaimana keuntungan ini sendiri tercapai.

Salah satu upaya untuk membangun bisnis sebagai profesi yang luhur adalah dengan membentuk, mendukung dan memperkuat organisasi profesi.Melalui organisasi profesi tersebut bisnis bisa dikembangkan sebagai sebuah profesi dalam pengertian sebenar-benarnya sebagaimana dibahas disini, kalau bukan menjadi profesi luhur.

Teori-teori Etika

Posted on 22.16 by yosfandi

Teori-teori Etika

1. Pengertian Etika
Kata Etika berasal dari kata Yunani ‘Ethos’ jamak – 'ta etha', berarti adat istiadat.
Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat, Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain.

Pengertian Etika = Moralitas
Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) berarti adat istiadat atau kebiasaan
Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan.

Etika Sebagai Filsafat Moral
Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.

Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai,
a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia
b. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima

Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan rasional :

a. Mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu memang harus dilaksanakan dalam situasi konkret terutama yang dihadapi seseorang, atau

b. Etika mempersoalkan apakah suatu tindakan yang kelihatan bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu harus dianggap sebagai tindakan yang tidak etis dan karena itu dikutuk atau justru sebaliknya

c. Apakah dalam situasi konkret yang saya hadapi saya memang harus bertindak sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakatku ataukah justru sebaliknya saya dapat dibenarkan untuk bertindak sebaliknya yang bahkan melawan nilai dan norma moral tertentu.

Etika sebagai Ilmu menuntut orang untuk berperilaku moral secara kritis dan rasional.

Dengan menggunakan bahasa Nietzcshe, etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan bukan moralitas hamba

Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggungjawabkan.

2. Tiga Norma Umum
Norma dapat diartikan memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita.

Macam Norma :
1. Norma Khusus
2. Norma Umum, terdiri dari :
- Norma Sopan santun
- Norma Hukum
- Norma Moral

Norma-norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain.

Norma-norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal.

Norma Sopan santun / Norma Etiket adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari

Etika tidak sama dengan Etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata krama

Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Norma hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik

Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia.

Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.

Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma umum lainnya ( kendati dalam kaitan dengan norma hukum ciri-ciri ini bisa tumpang tindih) :

A. Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang dianggap mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok.

B. Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa tertentu. Norma moral dan juga norma hukum merupakan ekspresi, cermin dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Berbeda dengan norma hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap anggota masyarakat, yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam dirinya sendiri

C. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu, yang oleh beberapa filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense)

3. Teori Etika
a. Etika Teleologi
Teologi barasal dari kata Yunani, telos = tujuan,
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.

Dua aliran etika teleologi :
- Egoisme Etis
- Utilitarianisme

* Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.

Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.

Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.

* Utilitarianisme
berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.

Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.

Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)

Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar) diterpakan pada perbuatan.

Utilitarianisme aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-aturan moral.

b. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.
Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

c. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.

Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.

Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.

d. Teori Keutamaan (Virtue)
yang dimaksud adalah memandang sikap atau akhlak seseorang.
Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.

Contoh keutamaan :
Kebijaksanaan
Keadilan
Suka bekerja keras
Hidup yang baik

Mengeluhkan Kekurangan

Posted on 04.36 by yosfandi

Pada suatu ketika, seorang lelaki menemui Yunus bin Ubaid. Lelaki itu mengeluhkan hidupnya yang serba sulit.
Kemudian, Yunus bertanya, " Apakah engkau rela bila penglihatanmu dituksr dengan uang seratus juta?" Lelaki itu menjawab," Tidak." Ketika ditanya lagi, " Apakah engkau rela bila pendengaranmu diganti dengan uang seratus juta. Ia pun menjawab, "Tidak."Yunus mengajukan pertanyaan lagi kepada lelaki itu, " Bagaimana dengan lisanmu?" Lelaki itu menjawab dengan jawaban yang sama.
Setelah itu, Yunus berbicara, " Allah telah memberikan ratusan juta nikmat kepadamu, tetapi engkau justru mengeluhkan kekuranganmu. Bukankah engkau seharusnya bersyukur kepada Allah?"
Allah menyukai orang-orang yang bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya. Barang siapa bersyukur kepada Allah, sesungguhnya ia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri. Apabila kamu dan semua orang yang ada dimuka bumi mengingkari nikmat Allah, sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Artinya, Allah tidak memerlukan syukur hamba-hambaNya.
Kata Mutiara : "Sabar memiliki dua sisi. Sisi yang satu adalah sabar. Sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah."

Amalan Yang Tidak Ikhlas

Posted on 02.14 by yosfandi

Setiap amalan yang dilakukan manusia akan tergantung pada niatnya. Apabila amalan itu diniatkan untuk mendapat keridhoan Allah swt, niscaya akan diberi ganjaran yang berlipat ganda. Akan tetapi, jika niat beramal itu untuk kehidupan dunia, ia hanya akan mendapat kehidupan dunia.
Pada hari kiamat nanti, seorang lelaki yang telah mati dalam peperangan fi sabilillah akan ditanya oleh Allah swt " Apa yang telah kamu lakukan didunia? " Orang itu menjawab, " Aku telah berperang demi Engkau Ya Allah hingga aku mati syahid." Allah swt. berfirman, " Kamu dusta! Kamu berperang bukan demi Aku, tetapi semua itu kamu lakukan supaya kamu disebut pahlawan. Sekarang gelar itu telah kamu dapatkan. Hai malaikat, seret orang ini ke neraka!"
Selanjutnya, orang kedua dipanggil. Dia adalah seseorang yang pandai membaca Al-Quran, rajin menuntut ilmu dan selalu mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Allah swt bertanya kepada orang itu," Apa yang telah kamu lakukan di dunia?" Orang itu menjawab, " Aku mempelajari berbagai ilmu dan mengajarkan kembali kepada orang lain, aku sering membaca Al-Quran. Semua aku lakukan demi Engkau Ya Allah." Allah swt berfirman," Kamu dusta! kamu belajar ilmu dan mengajarkan kembali kepada orang lain bukan karena Aku. Kamu lakukan itu supaya kamu disebut sebagai orang yang alim dan banyak ilmu. Sekarang gelar itu telah kamu dapatkan. Kamu juga membaca Al-Quran bukan karena Aku. Itu kamu lakukan supaya kamu digelari Qori. Sekarang gelar itu pun telah kamu dapatkan. Hai malaikat, seret orang ini ke neraka!"
Kemudian, orang ketiga pun dihadirkan. Dia adalah seorang yang diberi kekayaan yang melimpah dan dengan kekayaan itu dia menginfakkannya kepada fakir miskin. Allah swt memperlihatkan kepadanya nikmat Allah swt. dia pun mengakui nikmat itu. kemudian Allah swt. bertanya kepadanya," Apa yang telah kamu lakukan didunia?" Orang itu pun menjawab," Aku telah menginfakkan hartaku di jalan yang Engkau ridhoi dan semuanya demi Engkau Ya Allah." Allah swt berfirman " Kamu dusta! Kamu melakukan itu agar kamu disebut dermawan. Sekarang kamu telah mendapatkannya. Hai malaikat, seret orang ini juga ke neraka!".
Itulah akibat dari amalan yang tidak ikhlas. Semua amalan yang tidak diniatkan untuk Allah swt. akan mendapat azab yang pedih. Oleh karena itu, hendaklah kita luruskan niat dalam beramal. Lebih baik amalan yang sedikit tetapi dikerjakan dengan ikhlas, dari pada amalan yang banyak tetapi mengharap pujian dari manusia.

KataMutiara :" Jika kita melakukan sesuatu dengan keikhlasan, niscaya ganjaran yang kita terima juga sebanding dengan apa yang kita usahakan."

Etika Bisnis

Posted on 02.42 by yosfandi

1. Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya ( ta etha ) berarti ‘adat istiadat’ atau ‘kebiasaan’. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyakarat. Ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan sari satu orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain.
Dalam pengertian ini etika justru persis sama dengan pengertian moralitas. Moralitas berasal dari kata Latin mos, yang dalam bentuk jamaknya (mores) berarti ’adat istiadat’ atau ‘kebiasaan’. Jadi, dalam pengertian pertama ini, yaitu pengertian harfiahnya, etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan.

2. Teori-teori Etika
a. Etika Deontologi
Istilah ‘deontologi’ berasal dari kata Yunani deon, yang berarti kewajiban. Karena itu, etika deontology menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Menurut etika deontology, suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri. Dengan kata lain, tindakan itu benilai moral karena tindakan itu dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu. Misany, suatu tindakan bisnis akan dinilai baik oleh etika deontology bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik bagi pelakunya, melainkan karena tindakan itu sejalan dengan kewajiban si pelaku untuk, misalnya, memberikan pelayanan yang baik kepada semua konsumen, untuk mengembalikan utangnya sesuai dengan kesepakatan, untuk menawarkan barang dan jasa dengan mutu yang sebanding dengan harganya, dan sebagainya.

b. Etika Teleologi
Berbeda dengan etika deontology, etika teleology justru mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Suatu tindakan dinilai baik, kalau bertujuan mencapai sesuatu yang baik, atau kalau akibat yang ditimbulkannya baik dan berguna. Dapat dikatakan bahwa etika teleology lebih situasional, karena tujuan dan akibat tindakan bisa sangat tergantung pada situasi khusus tertentu.

Tugas Bahasa Indonesia

Posted on 09.56 by yosfandi

Pada semester 5 dan 6, saya mendapatkan matakuliah bahasa indonesia 1 dan bahasa indonesia 2.
> Untuk Matakuliah Bahasa Indonesia 1
Banyak materi bahasa Indonesia yang diberikan pada mata kuliah bahasa Indonesia 1 ini , diantaranya adalah:

1. Penulisan kata

2. Karangan ilmiah

3. Ragam bahasa

4. Diksi

5. EYD

6. Kalimat efektif

7. Paragraph

8. Kerangka karangan

9. Kutipan

10. Daftar pustaka, dll.

Pada mata kuliah ini, saya sebagai mahasiswa mendapatkan lebih banyak lagi ilmu yang sebelumnya saya belum mengetahuinya, sehingga saya dapat memperkaya ilmu saya tentang materi bahasa Indonesia.

>untuk mata kuliah bahasa Indonesia 2

Pada mata kuliah ini, diterapkan system softskill dimana mahasiswa gunadarma harus menyerahkan tugasnya lewat internet yang dikirim melalui studentsite masing masing mahasiswa. Adapun tugasnya bisa berupa artikel, puisi, cerpen, dll.

Dengan adanya mata kuliah bahasa Indonesia 2 softskill ini, membuat saya lebih disiplin lagi untuk mngumpulkan tugas tugas saya karena biasanya tugas softskill ini dibatasi waktu pengumpulannya. Selain itu dengan adanya system softskill ini bisa memperkaya ilmu saya menggunakan komputernya dan internetnya.

Tanggapan atau Pendapat Mahasiswa Tentang Matakuliah Softskill

Menurut saya, matakuliah softskill sangat bagus diterapkan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa terhadap karya tulis yang mahasiswa buat, dengan adanya matakuliah softskill mahasiswa diharapkan mampu bersaing dengan universitas- universitas lain dalam hal membuat karya tulis di internet dan dapat dipublikasikan kepada pengguna internet
Bukan itu saja, selain untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam membuat karya tulis, mahasiswa diharapkan juga mampu mandiri dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen, dosen memberikan tugas kepada mahasiswa berupa artikel, karya ilmiah, cerpen, puisi dan lain-lain.
Selain itu matakuliah softskill juga memiliki kekurangan yaitu terkadang teknologi mengalami error, sehingga mahasiswa sulit untuk memasukkan tugas di studentsite atau tidak terbaca distudentsite, makanya dari itu dari pihak kampus bisa memperhatikan hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran mahasiswa dalam hal mengerjakan tugas matakuliah softskill.

Mencintai Apa Adanya

Posted on 01.18 by yosfandi

Mencintai Apa Adanya

Di saat aku dalam kesepian ingin sekali diriku
Memiliki seseorang yang berarti dalam hidupku

Ketika aku telah mendapatkannya aku ragu dalam diriku
Dan selalu bertanya dalam hatiku apakah aku dapat membahagikannya

Dan apakah aku pantas untuknya dan apakah seseorang itu mencintaiku apa adanya
Dan pertanyaan itu pun selalu muncul dalam benak hatiku yang paling dalam

Ya Allah apakah ada seseorang yang mencintaiku
Dan menerima diriku apa adanya.....

by : Mukti

Selamanya

Posted on 01.06 by yosfandi

Selamanya

Bulan jadi begitu indah
Dengan cahayanya

Laut jadi begitu indah
Dengan ada ikan dan karang didalamnya

Dunia ini begitu indah
Jika kamu ada disampingku unutk selamanya

by ; Mukti

Indah

Posted on 00.57 by yosfandi

Indah

Memandang lautan dari tepi pantai
Begitu indah

Memandang pepohonan dari puncak gunung
Juga begitu indah

Tetapi memandang dirimu dengan cinta
Itu lah yang paling indah

by : Mukti

Renungan

Posted on 00.36 by yosfandi

Renungan

*Perhiasan terindah adalah
"KERENDAHAN HATI"...
*Kasih yang teruji adalah
"KESETIAAN"...
*Kekayaan terbesar adalah
"KEBIJAKSANAAN"...
*Harta terbaik adalah
"KEJUJURAN"...
*Senjata terkuat adalah
"KESABARAN"...
*Pengaman terpenting adalah
"IMAN"...
*Obat termanjur adalah
"DOA"...

by : NN

Bentuk-bentuk Laporan Umum

Posted on 05.38 by yosfandi

Tugas Kelompok 8 Bahasa Indonesia

Abdul Jabal Rahman 11207294
Aditya Wahyu Winoto 10207044
Andrian Kusuma Putra 10207113
Muhamad Nurfandi 11207378
Mukti Yosfandi 10207755
Nurul Tri Wartiko 11207426


Teknik Penulisan Laporan

A.Pengertian Umum
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan.pada dasarnya,fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor.Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat,didengar,atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan.Kemudian,laporan itu diberitahukan oleh si pelapor.
Dalam pembuatan suatu laporan formal bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik,jelas dan teratur.Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan,melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur,jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain.
Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari,kecuali penggunaan kata”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.

B.Macam-Macam Jenis Laporan

Laporan ada dua macam,yaitu laporan hasil penelitian Ilmiah dan laporan Teknis.
1.Laporan Ilmiah
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teoritertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).
Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.

1.1.Masalah yang dibahas dalam tulisan ilmiah dapat berupa:
a. Hasil penelitian
b. Hasil pengamatn
c. Pengalaman nyata
d. Hasil pemikiran

1.2.Jenis Laporan Ilmiah
a.Laporan Lengkap (Monograf).
1)Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
2)Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
3) Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
4) Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
5) Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).

b.Artikel Ilmiah
1) Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
2) Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
3) Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

c.Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

1.3.Sistematika Laporan Ilmiah
a.Judul
b.Daftar Isi
c.Prakata
d.Pendahuluan
e.Teks Pokok dalam Tubuh Karangan
f.Pengutipan
g.Referensi
h.Catatan Kaki
i.Tabel,Grafik,Bagan, dan Gambar
j.Bibliografi
k.Lampiran
l.Indeks

2.Laporan Teknis
Laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi.Laporan teknis mengandung data obyektif tentang sesuatu.data obyektif dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat ilmiah,tetapi segi kepraktisannya lebih menonjol.sehingga yang dimaksud dengan laporan teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang dipercayakan,dari si pelapor (perseorangan,tim,badan,atau instansi) kepada si penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan (E.Zaenal Arifin,1993). Dan menurut Muljanto Sumardi (1982), dalam laporan teknik manusia menggunakan bahasa tulis untuk mengkomunikasikan gagasan, paham, serta hasil pemikiran dan penelitian.

2.1 Tujuan Laporan Teknis
Budaya lapor melapor merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh berbagai kalangan,baik pemerintahan maupun swasta.Tujuannya adalah agar pelaksanaan tugas yang dipercayakan kepada si petugas dapat segera diketuhui oleh pihak yang menugasinya.

2.2 Manfaat Penyusunan Laporan Teknis
a)Memberikan Keterangan
Bermaksud memberikan keterangan kepada atasan atau pihak yang harus mengetahui suatu kegiatan.Jenisnya ada dua macam:
1.Jenis pertama laporan memberi katerangan yang menyangkut perkembangan atau kegiatan rutin dari satu waktu ke waktu yang lain,laporan jenis ini sering disebut laporan berkala. Ada laporan berkala harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
2.Jenis Kedua adalah laporan khusus yang bersifat insidental.Laporan khusus dapat berupa penyampaian hasil percobaan,pemeriksaan,atau hal-hal yang berhubungan dengan jalannya suatu kegiatan.

b)Memulai Suatu Kegiatan
Dalam laporan jenis ini dicantumkan uraian tetang segala sesuatu yang berkenaan dengan tugas yang akan dilaksanakan.Penyajiannya harus tegas,terarah dan jelas.

c)Mengkoordinasi Suatu Kegiatan
Laporan jenis ini berisi masalah pengaturan atau penempatan sesuatu pada tempatnya,susunannya atau keadaannya secara wajar.segala sessuatu yang dikoordinasi dikemukakan secara jelas dan padat.hanya pokok yang berhubungan dengan hal yang dikoordinasilah yang perlu dimasukan dalam laporan.

d)Merekam Pelaksanaan Kegiatan
Laporan jenis ini dapat dibedakan atas laporan kemajuan dan laporan akhir.Laporan kemajuan disusun menurut jangka waktu tertentu.ada kalanya laporan kemajuan disusun tidak berdasarkan jangka waktu tertentu, tetapi berdasarkan persentase pencapaian. Laporan akhir merupakan rangkuman keseluruhan pekerjaan hingga selesai.





2.3 Kesempurnaan Laporan Teknis
a.Ringkas
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
b.Lengkap
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
c.Logis
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
d.Sistematis
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.
e.Lugas
Laporan disebut lugas apabila keterangan yang diuraikannya disajikan dalam bahasa yang langsung menunjukan persoalan.

2.4 Sistematika Laporan Teknis
a.Bagian Awal
1)Kulit luar laporan teknis
2)Halaman judul laporan teknis
3)Kata pengantar/Prakata
4)Daftar isi
5)Daftar tabel
6)Daftar gambar,grafik,diagram(jika ada)

b.Bagian Tubuh
1)Pendahuluan
2)Pembahasan/uraian
3)Simpulan/penutup
c.Bagian Akhir
1)Daftar Pustaka
2)Lampiran

C.Perbedaan Sistematika Laporan
1.Kerangka Laporan Ilmiah
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
SINOPSIS
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Kerangka Teori
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Sumber Data
1.6 Metode dan Teknik
BAB II ANALISIS/PEMBAHASAN
2.1 ….
2.2….
2.3 …
2.3.1 ….
2.4 ….
BAB III SIMPULANDANSARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
INDEKS
2.Kerangka Laporan Teknis
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Hasil yang diharapkan
1.4 Pelaksana
1.5 Penahapan dan Jadwal
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 ….
2.2….
2.3 …
2.3.1 ….
2.3.2…..
2.4 …
BAB III URAIAN KEGIATAN
3.1 …
3.2 …
3.3 …
3.3.1 …
3.3.2 …
3.4 …
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 simpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


Laporan
Laporan adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau kelompok orang setelah menyelesaikan tugas yang diberikan. Laporan berfungsi sebagai :
1.Alat pertanggungjawaban secara tertulis
2.Alat pendokumentasian data
3.Alat studi banding
4.Alat pengambilan keputusan
5.Melatih berpikir sistematis

Laporan dapat dibedakan menjadi laporan formal (ilmiah) dan laporan informal (umum).
1.Laporan Formal
Laporan formal terdiri atas :
a.Bagian Pendahuluan
1)Halaman judul : judul, maksud dan tujuan penulisan identitas penulis, instansi asal, kota penyusun, tahun
2)Halaman pengesahan (jika perlu)
3)Halaman motto/semboyan (jika perlu)
4)Halaman persembahan (jika perlu)
5)Kata pengantar
6)Daftar isi
7)Daftar tabel (jika ada)
8)Daftar grafik (jika ada)
9)Daftar gambar (jika ada)
10)Abstrak : uraian singkat tentang isi laporan

b.Bagian Isi
Uraian singkat tentang bagian ini :
1)Bab I : Pendahuluan
a)Latar belakang
b)Identifikasi masalah
c)Pembatasan masalah
d)Rumusan masalah
e)Tujuan dan manfaat
2)Bab II : Kajian Pustaka
3)Bab III : Metode
4)Bab IV : Pembahasan
5)Bab V : Penutup

c.Bagian Akhir
1)Daftar pustaka
2)Daftar lampiran
3)Indeks : daftar istilah


2.Laporan Informal
a.Laporan kunjungan, berisi :
1)Judul laporan
2)Tujuan
3)Waktu pelaksanaan
4)Hasil yang diperoleh

b.Laporan percobaan, berisi :
1)Judul percobaan
2)Pelaksanaan : waktu dan tempat
3)Urusan kerja
4)Data yang diperoleh
5)Kesimpulan

c.Laporan diskusi, berisi :
1)Topic
2)Moderator
3)Penyaji
4)Jumlah peserta
5)Masalah yang muncul
6)Pemecahan masalah
7)Kesimpulan

Keraguan

Posted on 07.12 by yosfandi

Keraguan

Ya Tuhan kenapa disaat diriku membutuhkan seseorang yang penting didalam hidupku
Mengapa Engkau memunculkan rasa ragu itu kepadaku
Aku bingung pada diriku sendiri

Apa yang harus aku perbuat dengan keadaan seperti ini
Ya Tuhan kalau memang dia jodohku
Maka dekatkanlah aku dengannya

Kalau dia memang bukan jodohku
Maka berikanlah dia kekasih yang tulus mencintainya
Karena sampai saat ini aku masih sayang kepadanya

by : Mukti

Gelombang Cinta

Posted on 06.58 by yosfandi

Gelombang Cinta

Gelombang ombak dilautan luas menepi hingga ke bibir pantai
Tak henti-hentinya menghantam karang
Yang berada tak jauh dari tepi pantai

Merasa seperti gelombang ombak berisi cinta
Yang terus menghantam hati sang bidadari
Rasanya gelombang ombak ini tak akan kubiarkan berhenti menghantamnya

Karena ku tahu gelombangku ini akan membawa cinta
Dan memberi bekas dihatinya

by : Mukti

Mencintainya

Posted on 06.50 by yosfandi

Mencintainya

Jika aku dibolehkan meminta satu permintaan
Saat ini aku hanya ingin menghapus kesunyian
Dengan hadirnya harapan untuk cintanya

Kuingin kembali mendapatkan cinta
Setelah sekian lama aku berharap dan mencarinya
Karna yang ku tahu cinta ini diciptkan untuk mencintainya

by : Mukti

Mencintainya

Posted on 06.50 by yosfandi

Nuansa Baru

Posted on 06.35 by yosfandi

Nuansa Baru

Dikesepianku
Kau ada dibayangku
Dihampanya aku
Kau ada dihatiku

Ketidak berdayaan terus melekat didiriku
Ketika cinta itu entah kemana aku pun tak tahu
Tapi saat ini ketika sekian waktu terasa kosong dan berhenti
Semuanya seakan hadir kembali
Memberi nuansa yang baru

by : Mukti

Kenangan

Posted on 04.29 by yosfandi

Kenangan

Ketika kita canda tawa bersama
Aku teringat akan tawa dan senyuman manismu
Ketika kamu bercerita dan mengeluarkan airmata
Aku dapat merasakan kesedihanmu

Ketika cinta itu mulai tumbuh
Cinta itu terhalang oleh tembok besar
Susah senang kita lewati bersama
Tawa sedih kita lalui dengan suka cita

Banyak kenangan yang kita lewati bersama
Tapi hari ini aku merasakan sesuatu
Sesuatu yang akan hilang didalam hati dan hidupku
Kamu akan selalu ada didalam hatiku selamanya

by : mukti

MISTERI ILLAHI

Posted on 01.58 by yosfandi

Malam panjang yang ku lalui sendiri
Terasa hampa tanpa Cinta
Hati terasa letih rasanya mencari Cinta

Akan kah ada satu Cinta
Yang mampu mengubahnya
Mengubah semua perasaan hati
Yang saat ini hanya pasrah pada Kehendak-Nya

Kehendak Illahi
Yang ku rasa penuh dengan Misteri
Yang ku tak tahu akan cerita akhirnya

create : by Misterious