Mengeluhkan Kekurangan

Posted on 04.36 by yosfandi

Pada suatu ketika, seorang lelaki menemui Yunus bin Ubaid. Lelaki itu mengeluhkan hidupnya yang serba sulit.
Kemudian, Yunus bertanya, " Apakah engkau rela bila penglihatanmu dituksr dengan uang seratus juta?" Lelaki itu menjawab," Tidak." Ketika ditanya lagi, " Apakah engkau rela bila pendengaranmu diganti dengan uang seratus juta. Ia pun menjawab, "Tidak."Yunus mengajukan pertanyaan lagi kepada lelaki itu, " Bagaimana dengan lisanmu?" Lelaki itu menjawab dengan jawaban yang sama.
Setelah itu, Yunus berbicara, " Allah telah memberikan ratusan juta nikmat kepadamu, tetapi engkau justru mengeluhkan kekuranganmu. Bukankah engkau seharusnya bersyukur kepada Allah?"
Allah menyukai orang-orang yang bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya. Barang siapa bersyukur kepada Allah, sesungguhnya ia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri. Apabila kamu dan semua orang yang ada dimuka bumi mengingkari nikmat Allah, sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Artinya, Allah tidak memerlukan syukur hamba-hambaNya.
Kata Mutiara : "Sabar memiliki dua sisi. Sisi yang satu adalah sabar. Sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah."

Amalan Yang Tidak Ikhlas

Posted on 02.14 by yosfandi

Setiap amalan yang dilakukan manusia akan tergantung pada niatnya. Apabila amalan itu diniatkan untuk mendapat keridhoan Allah swt, niscaya akan diberi ganjaran yang berlipat ganda. Akan tetapi, jika niat beramal itu untuk kehidupan dunia, ia hanya akan mendapat kehidupan dunia.
Pada hari kiamat nanti, seorang lelaki yang telah mati dalam peperangan fi sabilillah akan ditanya oleh Allah swt " Apa yang telah kamu lakukan didunia? " Orang itu menjawab, " Aku telah berperang demi Engkau Ya Allah hingga aku mati syahid." Allah swt. berfirman, " Kamu dusta! Kamu berperang bukan demi Aku, tetapi semua itu kamu lakukan supaya kamu disebut pahlawan. Sekarang gelar itu telah kamu dapatkan. Hai malaikat, seret orang ini ke neraka!"
Selanjutnya, orang kedua dipanggil. Dia adalah seseorang yang pandai membaca Al-Quran, rajin menuntut ilmu dan selalu mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Allah swt bertanya kepada orang itu," Apa yang telah kamu lakukan di dunia?" Orang itu menjawab, " Aku mempelajari berbagai ilmu dan mengajarkan kembali kepada orang lain, aku sering membaca Al-Quran. Semua aku lakukan demi Engkau Ya Allah." Allah swt berfirman," Kamu dusta! kamu belajar ilmu dan mengajarkan kembali kepada orang lain bukan karena Aku. Kamu lakukan itu supaya kamu disebut sebagai orang yang alim dan banyak ilmu. Sekarang gelar itu telah kamu dapatkan. Kamu juga membaca Al-Quran bukan karena Aku. Itu kamu lakukan supaya kamu digelari Qori. Sekarang gelar itu pun telah kamu dapatkan. Hai malaikat, seret orang ini ke neraka!"
Kemudian, orang ketiga pun dihadirkan. Dia adalah seorang yang diberi kekayaan yang melimpah dan dengan kekayaan itu dia menginfakkannya kepada fakir miskin. Allah swt memperlihatkan kepadanya nikmat Allah swt. dia pun mengakui nikmat itu. kemudian Allah swt. bertanya kepadanya," Apa yang telah kamu lakukan didunia?" Orang itu pun menjawab," Aku telah menginfakkan hartaku di jalan yang Engkau ridhoi dan semuanya demi Engkau Ya Allah." Allah swt berfirman " Kamu dusta! Kamu melakukan itu agar kamu disebut dermawan. Sekarang kamu telah mendapatkannya. Hai malaikat, seret orang ini juga ke neraka!".
Itulah akibat dari amalan yang tidak ikhlas. Semua amalan yang tidak diniatkan untuk Allah swt. akan mendapat azab yang pedih. Oleh karena itu, hendaklah kita luruskan niat dalam beramal. Lebih baik amalan yang sedikit tetapi dikerjakan dengan ikhlas, dari pada amalan yang banyak tetapi mengharap pujian dari manusia.

KataMutiara :" Jika kita melakukan sesuatu dengan keikhlasan, niscaya ganjaran yang kita terima juga sebanding dengan apa yang kita usahakan."